PELATIHAN
MOTORIK BAYI
Khalimatus
Sya’diyah
Fakultas
Program Studi S1 Keperawatan
2013
SARI
Susunan
saraf dibagi atas dua bagian penting: 1) susunan saraf pusat atau system
serebrospinal dan 2) susunan saraf otonom. Ada tiga jenis batang-batang saraf yang
dibentuk saraf serebrospinal: Saraf motorik atau saraf eferen dan saraf
sensorik atau saraf aferen serta saraf campuran.. Keseimbagan saraf motorik dan
sensorik dperlukan oleh manusia. Bayi juga membutuhkan keseimbangan antara
saraf motorik dan saraf sensorik sehingga tumbuh kembang bayi berjalan sesuai
usia standartnya.
Kata kunci: motorik
dan sensorik, saraf motorik bayi, pelatihan motorik bayi.
PENDAHULUAN
Saraf adalah bagian terpenting dalam tubuh kita. Susunan saraf
terbagi menjadi dua: saraf pusat dan saraf otonom. Bagian susunan saraf pusat
terdiri atas otak, sumsum tulang belakang. Otak sendiri adalah bagian
terpenting dari tubuh kita, untuk megaktifkan fungsi otak sebagai saraf pusat,
diperlukan implus.implus terbagi menjadi dua bagian yaitu:
implus motorik dan implus sensorik. Implus motorik yang
dibangkitkan di dalam korteks otak dan berjalan ke dalam sumsum tulang
belakang, melintasi medulla oblongata. Implus
saraf motorik inilah yang berpengaruh
penting terhadap tumbuh kembang bayi. Begitu pentingnya diperlukan pelatihan khusus
motorik si bayi.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui cara-cara melatih motorik
bayi sejak dini dengan baik dan benar. Manfaatnya si bayi dapat beradaptasi
dengan lingkungan social dan dapat berprestasi dalam bidang akademik. Untuk
memudahkan mengetahui pelatihan motorik bayi sehingga diperlukan pengumpulan
data yang terpercaya dari berbagai sumber dan wawancara mendalam kepada
beberapa dokter anak.
Hasil
dan Pembahasan
Saraf adalah sebuah bagian yang sangat
pentig dalam tubuh manusia tenrmasuk bayi. Bayi mengalami percepatan tumbuh
lebih pesat dari pada orang dewasa. Saraf
bayi baik sususan saraf pusat maupun susunan saraf otonomnya juga harus
seimbang sesuai usianya untuk fase-fase terpenting dari bayi. Fase-fase bayi
adalah tahap-tahapan bayi dimana harus tumbuh kembang. Penting sekali untuk
diingat bahwa perkembangan bayi tidak saja dinilai dari berat badan, tetapi
juga tinggi badan dan lingkar kepala. Penting sekali stimulasi perkembangan
bayi pada fase awal tumbuh kembangnya. Stimulasi ini untuk melatih kemampuan
bayi agar dapat menguasai keteranpilan tertentu pada usia yang seharusnya.
Bayi baru lahir pada dasarnya sudah bisa
melihat dan mendengar meskipun dengan ketajaman penglihatan yang masih amat
lemah. Untuk itu dibutuhkan pelatihan motoriknya. Cukup banyak kejadian keterampilan yang
terhambat karena kurangnya stimulasi. Padahal banyak sekali seperti: keterampilan
berbicara.
Berkut ini beberapa pelatihan motorik
bayi agar dapat meningkatkan keterampilannya:
1. Melatih kemampuan motorik kasar
Seperti
mengangkat kepala saat posisi bayi tidur telungkup, menahan kepalanya tetap
tegak dengan saat kita gendong bayi, saat bayi berguling-guling maka
tersenyumlah padanya. Semua ini dilakukan agar bayi dapat melatih motorik kepala dan tubuhnya secara
seimbang.Keterampilan lainnya adalah keterampilan tangan dan jari dalam
menggenggam mainannya, keterampilan berikutnnya yaitu kemampuan berbicara
dengan kata-kata yang sederhana dan pendek. Paling pentig adalah kemampuan sosial
dan kemandiriannya. Kemampuan
bersosialisasi dan kemandirian dapat dilakukan dengan bermain cilukba, melihat
dirinya di kaca, berusaha meraih mainan. Serta melatih anak buang air kecil dan
buang air besar sendiri.
2. Melatih kemampuan motorik halus
1)
Melihat, meraih, dan menendang mainan
maka kita dapat melakukannya dengan menggantugkan mainan dan pastikan tidak
berbahaya bagi si bayi.
2)
Pangku bayi di dekat sebuah meja
kemudian jatuhkan sebuah benda kecil. Dan lihatlah apakah si bayi memperhatikan
benda yang bergerak.
3)
Latih bayi untuk memegang benda, meraba,
dan mersakan tekstur benda, maka berila mainan anak yang penuh dengan warna.
4)
Menyusun bolak-balik kotak.
5)
Menggambar.
6)
Ajak bayi bermain dengan sendok bayi
ketika makan.
7)
Dan lain-lain.
Semua itu harus dilakukan dengan secara bertahap
sesuai dengan tahap tumbuh kembang bayi.
Kesimpulan
dan Saran
Saraf
bayi baik sususan saraf pusat maupun susunan saraf otonomnya juga harus
seimbang sesuai usianya untuk fase-fase tumbuh kembang terpenting dari bayi.
Penting sekali stimulasi perkembangan bayi pada fase awal tumbuh kembangnya.
Stimulasi ini untuk melatih kemampuan bayi agar dapat menguasai keteranpilan
tertentu pada usia yang seharusnya. Secara garis besar pelatihan motorik untuk
menstimulasi kemampuan motorik bayi, pertama melatih motorik kasar dan kedua
melatih motorik halus.
Maka
segala pengetauan dan informasi tentang kesehatan akan membantu orang tua dalam
melatih motorik anak sesuai dengan usianya.
DAFTAR
PUSTAKA
Handy,Fransisca.2011.Panduan Cerdas Perawatan Bayi.Jakarta:Pustaka
Bunda, grup Puspa Swara Anggota IKAPI.
American
Academy of Pediatrics. Pediatr 2004;114:297-306.Subcommitee on Hyperbilirubinemia.Clinical practice management of
hyperbilirubinemia in the newborn infant 35 on more weeks of gestation.
Direktorat
Kesehatan Anak.2008.Departemen Ksehatan RI-WHO Indonesia.Manajemen terpadu balita sakit.Jakarta:Departemen.Kesehatan RI.
C.Pearce,Everlyn.2013.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.
Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama.
0 komentar:
Posting Komentar