Sabtu, 21 Desember 2013

ARTIKEL POPULER TERBARU

 PANIKKAH ?...















KHALIMATUS SYA’DIYAH


   Ananda adalah anugerah terindah dari sang Pencipta maka “You are everything to me” adalah hal yang dijadikan semangat hidup bagi si ibu. Tidak mudah menjaga mereka, apalagi bagi ibu muda yang baru mengenal kehidupan si kecil. Tiba-tiba si kecil sakit, itu hal yang wajar loh … tetapi sering dianggap berlebihan oleh si ibu, karena tidak tersiada obat apapun atau perlengkapan sederhana, seperti perban, obat merah, plester luka, thermometer, selep, bahkan sekedar minyak kau putih. Panik donk si ibu!...
Calon-calon ibu  atau para ibu enggak perlu panik, bisa diminimalisir kog kepanikan si ibu.  Tidak ada kata telat untuk si ibu mengetahui  perlengkapan P3K (Pertoongan Pertama pada Kecelakaan) di rumah.  Yah… setidaknya mengetahui panduan pertolongan pertama untuk Ananda ketika sakit di rumah. Misal:
1.      Alergi

Alergi dapat terjadi pada bayi baru lahir hingga berusia 9 tahun, bahkan ada yang sampai tua.
Bentuk-bentuk gejala alergi ada berbagai macam, antara lain:

a.       Pada Sistem Pencernaan

Gejalanya dapat berupa diare, muntah, sembelit, koora berlendir dan berdarah. Alergi ini sering ditemui pada bayi usia di bulan-bulan pertama kelahian sampai 1 tahun. Penyebab utaama biasanya susu sapi.

Implementasinya apa dunk?
Hindari makanan bagi bayi yang mengandung susu sapi.

b.      Pada Sistem Pernapasan

Gejalanya :batuk-pilek, sesak napas (asma). Penyebabnya karena asap rokok, debu, asap polusi, dan makanan yang banyak mengandung MSG (Monosodium Glutamat), serta es.

Implementasinya apa dunk?
Maksimalkan ASI eksklusif selama 6 bulan, dilanjutkan 2 bulan bagi si ananda bu.
Bagaimana kalau sesak napas atau batuk?
Decongestan yang befungsi untuk melebarkan saluran napas atau obat sesak napas baik dalam bentuk sprai atau semprot.



c.       Pada Kulit.

Gejala berupa eksema, yaitu: kulit terasa gatal, biduren, dan kering. Penyebabnya dapat berupa makanan atau udara kotor. Apa yang harus dilakukan yah?

Berikan Antihistamin untuk mengurangi rasa gatal, batuk, pilek, maupun panas.
Salep untuk gatal, atau utuk luka bakar si kecil apabila terkena api ketika main korek.

Gimana kalau bintik-bintik di bagian leher bayi?

Peradangan di kulit lipatan leher biasanya disebabkan oleh gumoh (jawa) atau muntahan bayi yang berusia 0-4 bulan. Gumoh terjadi  karena udara ikut masuk saat bayi minum, sedangkan bayi belum bisa sendawa loh…
Sediakan oralit untuk mengganti cairan tubuh si kecil.


2.      Belekan atau Konjungtivitis

Pertolongan pertama yang dapat kita lakukan ya… menyuruh  anak tidak keluar rumah selama masa inkubasi atau 1-3 hari lah bu… Obati kedua mata juga yah, mmeskipun mata yang ain belum terinfeksi.
Apa yang harus dilakukan jika belekan lebih 3 hari?
Alangkah baiknya ibu memeriksakan ananda ke dokter.



3.      Jatuh atau Trauma

Nah… caranya ketika jatuh, segeralah periksakan si kecil, apakah ada luka atau memar, hem…istilah kedokteran sih “hematom. Periksalah ! terutama pada perut dan kepala.  Jika ada luka besar atau sobek dan berdarah, anak muntah, memar di perut yang makin bertambah besar, segera bawa ke rumah sakit terdekat.

Kalau sekedar benturan biasa sih cukup kasih minyak telon atau minyak kayu putih, kalau luka biasa tinggal diberi antiseptic kog lalu diplester atau ditutup lukanya dengan perban.


4.      Kejang atau Demam

Ananda yang kejang dengan wajah memerah terkapar di lantai. Biasanya pada anak usia 6 bulan samapi 5 tahun. Lamanya kejang  kurag lebih 15 menit. Haduh… enggak mau kan kita suhu badannya tinggi nyampai 39°C? Hiii…Gejalanya adalah anak lesu, lemah, wajah merah, napas tidak teratur, nadi cepat, dan kejang.
Implementasinya apa ?
·         Bersikan jalan napas dengan tongue spatel atau sendok yang  dilapisi kain agar lidah tidak tergigit, caranya dengan menekan lidah kearah bawah agar tidak menutupi mulut agar anak bisa bernapas.
·         Longgarkan bajunya si kecil.
·         Atur posisi si kecil agar tidak terjatuh atau terbentur. Jika parah bawalah anak ke RS, biasanya akan diberi oksigen.
·         Turunkan suhu tubuh si anak dengan memberi kompres dan obat penurun panas.
·         EEG (Electro Encephalography) jika si kecil diketahui mengidap penyakit Meningitis( infeksi otak) dan Enchepalitis( radang otak), Nah… pengobatan rutin  setiap 3-6 bulan.

Intinya calon ibu atau para ibu harus terbiasa melakukan kegiatan Asuh, Asih, Asah kepada putra-putrinya. Ya gitu deh J


Khalimatus Sya’diyah
30901301666


0 komentar:

Posting Komentar