Sabtu, 21 Desember 2013

CONTOH ARTIKEL JURNAL ILMIAH TERBARU

PELATIHAN MOTORIK BAYI

Khalimatus Sya’diyah
Fakultas Program Studi S1  Keperawatan
2013

SARI
Susunan saraf dibagi atas dua bagian penting: 1) susunan saraf pusat atau system serebrospinal dan 2) susunan saraf otonom. Ada tiga jenis batang-batang saraf yang dibentuk saraf serebrospinal: Saraf motorik atau saraf eferen dan saraf sensorik atau saraf aferen serta saraf campuran.. Keseimbagan saraf motorik dan sensorik dperlukan oleh manusia. Bayi juga membutuhkan keseimbangan antara saraf motorik dan saraf sensorik sehingga tumbuh kembang bayi berjalan sesuai usia standartnya.

Kata kunci: motorik dan sensorik, saraf motorik bayi, pelatihan motorik bayi.
                                                                                                                                                           
PENDAHULUAN
Saraf adalah bagian terpenting dalam tubuh kita. Susunan saraf terbagi menjadi dua: saraf pusat dan saraf otonom. Bagian susunan saraf pusat terdiri atas otak, sumsum tulang belakang. Otak sendiri adalah bagian terpenting dari tubuh kita, untuk megaktifkan fungsi otak sebagai saraf pusat, diperlukan implus.implus terbagi menjadi dua bagian yaitu: implus motorik dan implus sensorik. Implus motorik yang dibangkitkan di dalam korteks otak dan berjalan ke dalam sumsum tulang belakang, melintasi medulla oblongata. Implus saraf motorik inilah yang berpengaruh penting terhadap tumbuh kembang bayi.  Begitu pentingnya diperlukan pelatihan khusus motorik si bayi.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui cara-cara melatih motorik bayi sejak dini dengan baik dan benar. Manfaatnya si bayi dapat beradaptasi dengan lingkungan social dan dapat berprestasi dalam bidang akademik. Untuk memudahkan mengetahui pelatihan motorik bayi sehingga diperlukan pengumpulan data yang terpercaya dari berbagai sumber dan wawancara mendalam kepada beberapa dokter anak.

Hasil dan Pembahasan
Saraf adalah sebuah bagian yang sangat pentig dalam tubuh manusia tenrmasuk bayi. Bayi mengalami percepatan tumbuh lebih pesat  dari pada orang dewasa. Saraf bayi baik sususan saraf pusat maupun susunan saraf otonomnya juga harus seimbang sesuai usianya untuk fase-fase terpenting dari bayi. Fase-fase bayi adalah tahap-tahapan bayi dimana harus tumbuh kembang. Penting sekali untuk diingat bahwa perkembangan bayi tidak saja dinilai dari berat badan, tetapi juga tinggi badan dan lingkar kepala. Penting sekali stimulasi perkembangan bayi pada fase awal tumbuh kembangnya. Stimulasi ini untuk melatih kemampuan bayi agar dapat menguasai keteranpilan tertentu pada usia yang seharusnya.
Bayi baru lahir pada dasarnya sudah bisa melihat dan mendengar meskipun dengan ketajaman penglihatan yang masih amat lemah. Untuk itu dibutuhkan pelatihan motoriknya.  Cukup banyak kejadian keterampilan yang terhambat karena kurangnya stimulasi. Padahal banyak sekali seperti: keterampilan berbicara.
Berkut ini beberapa pelatihan motorik bayi agar dapat meningkatkan keterampilannya:
1.      Melatih kemampuan motorik kasar
Seperti mengangkat kepala saat posisi bayi tidur telungkup, menahan kepalanya tetap tegak dengan saat kita gendong bayi, saat bayi berguling-guling maka tersenyumlah padanya. Semua ini dilakukan agar bayi dapat melatih motorik  kepala dan tubuhnya secara seimbang.Keterampilan lainnya adalah keterampilan tangan dan jari dalam menggenggam mainannya, keterampilan berikutnnya yaitu kemampuan berbicara dengan kata-kata yang sederhana dan pendek. Paling pentig adalah kemampuan sosial dan kemandiriannya.  Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian dapat dilakukan dengan bermain cilukba, melihat dirinya di kaca, berusaha meraih mainan. Serta melatih anak buang air kecil dan buang air  besar sendiri.

2.      Melatih kemampuan motorik halus
1)      Melihat, meraih, dan menendang mainan maka kita dapat melakukannya dengan menggantugkan mainan dan pastikan tidak berbahaya bagi si bayi.
2)      Pangku bayi di dekat sebuah meja kemudian jatuhkan sebuah benda kecil. Dan lihatlah apakah si bayi memperhatikan benda yang bergerak.
3)      Latih bayi untuk memegang benda, meraba, dan mersakan tekstur benda, maka berila mainan anak yang penuh dengan warna.
4)      Menyusun bolak-balik kotak.
5)      Menggambar.
6)      Ajak bayi bermain dengan sendok bayi ketika makan.
7)      Dan lain-lain.
Semua itu harus dilakukan dengan secara bertahap sesuai dengan tahap tumbuh kembang  bayi.

Kesimpulan dan Saran
Saraf bayi baik sususan saraf pusat maupun susunan saraf otonomnya juga harus seimbang sesuai usianya untuk fase-fase tumbuh kembang terpenting dari bayi. Penting sekali stimulasi perkembangan bayi pada fase awal tumbuh kembangnya. Stimulasi ini untuk melatih kemampuan bayi agar dapat menguasai keteranpilan tertentu pada usia yang seharusnya. Secara garis besar pelatihan motorik untuk menstimulasi kemampuan motorik bayi, pertama melatih motorik kasar dan kedua melatih motorik halus.
Maka segala pengetauan dan informasi tentang kesehatan akan membantu orang tua dalam melatih motorik anak sesuai dengan usianya.

DAFTAR PUSTAKA
Handy,Fransisca.2011.Panduan Cerdas Perawatan Bayi.Jakarta:Pustaka Bunda, grup Puspa Swara Anggota IKAPI.
American Academy of Pediatrics. Pediatr 2004;114:297-306.Subcommitee on Hyperbilirubinemia.Clinical practice management of hyperbilirubinemia in the newborn infant 35 on more weeks of gestation.
Direktorat Kesehatan Anak.2008.Departemen Ksehatan RI-WHO Indonesia.Manajemen terpadu balita sakit.Jakarta:Departemen.Kesehatan RI.
C.Pearce,Everlyn.2013.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama.



0 komentar:

Posting Komentar